suryani isnoel

Guru Biologi di SMAN1 Salo Bangkinang,Kampar.Riau...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sumpah Serapah

Sumpah Serapah

Kepada ombak yang mengguyur tepian pantai

Deburanmu yang memecah kesunyian

Tentangmu dan semua candamu yang menghibur membuatku merasa melebur

Pun pada pasir yang tersisir

Tentang senyummu yang membuat darah berdesir

Kupandang langit mulai kelam, seperti ada tumpukan awan.

Namun kulihat sang awan hanya mencibir.

Mencemooh dengan warnanya yang hitam

Menertawakan rinduku yang bergelambir

dan semua harap yang seakan tanpa hasil

Warna langit gambarkan kesuraman.

Tak ada bias mentari menantang garang

Sedang langit biru hanya impianku. Aku hanya tersenyum kecut

Melihat mukaku yang sudah kusut

Terhempas harapan yang menua keriput

Diam -diam aku menggerutu

Diam-diam angin ikut mencela rasa.

Tentang rasa yang kusimpan sia-sia,begitu lama.

Tentang waktu yang terbuang percuma, menunggu yang takkan mungkin ada.

Selama ini aku dalam fatamorgana

Bahagia ditengah kepalsuan yang ada

Dan tentang berbagai hal yang kulakukan tuk dia, kukutuk kau dengan rasa, benci yang tak sudah..

ujung waktu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Rindu, cinta, marah dan kecewa tergambar erat pada puisi bunda. Puisi syarat akan makna dan pengertian. Semoga sukses selalu. Salam literasi.

14 Aug
Balas

Kangen bunda Rita. Trimakasih Apreasinya bunda. Insya Allah barakallah. Semoga bunda selalu dalam rahmat-NYA. Aamiin.

15 Aug
Balas



search

New Post