Hiruk pikuk bunyi kendaraan menyortir langkah menuju sekolah. Mobil truk, kontainer, toronton, sungguh banyak dijalanan. Membuat perjalanan serasa terganggu. Tapi ini tak menjadi masalah. Ini hal yang sudah biasa jika saya mau menuju kesana, kesekolah tempatku tambah jam mengajar.

Bruk ... ban mobil di sebelah kiri masuk lubang. Aku tersentak kaget, jalan ini sudah banyak lubangnya, sementara kendaraan yang lewat begitu ramai mobil besar-besar lagi.Memang ujian dalam perjalanan yang tak bisa dihindari.

Satu jam perjalanan akhirnya sampai kesekolah tujuan. BIisanya bisa dilanjutkan dengan waktu 50 menit. Tapi karena kondisi jalan yang buruk harus bersabar hati-hati dan bersabar dalam perjalanan.

Assalamualkaikum, waallaikumsalan ... salamku dijawab oleh bapak kepsek dan wakil kurikulum. Dia kaget lihat menyambutku. Apa khabar bu sapanya sambil menyambut uluran tanganku Kami saling bersalaman. Selama habis masa liburan baru kali pertama aku kesekolah ini. Kami bercerita tentang kondisi diera digital, zaman milenial dan akhirnyanya sampai juga cerita akhir, bahwasannya tujuanku kesini mau pamitan. Datang tampak muka, pergi tampak kembali.

Walau dengan berat hati. Harus mengambil keputusan. Kemungkinan aku naik dari sekolah ini. Aku minta waktu pada ayah kepsek dan wakur, untuk masuk kekelas, pamitan juga kesiswa, bahwannya ibu mulai hari ini tidak bisa mengajakmu lagi. Merasa kaget dan ada juga yang menangis. Aku menjelaskan pada mereka, bapisah bukannyo bacarai..kita masih bisa berkomunikasi dan berbagi ilmu walau lewat media yang lain, insyaallah, barakallah.