Hari ini hari sabtu. Rasanya baru kemaren kami libur. Tanggal 21 Desember 2018 para siswa terima rapor dan besoknya langsung libur semester ganjil. Ternyata libur ini telah berjalan satu minggu. Aku dan anak-anak berkumpul setiap hari dirumah. Cuma suami yang melaksanakan tugas seperti biasanya. Maklumlah beliau seorang police jadi tak ada istilah libur seperti seorang guru. Berkumpul bersama dirumah dengan anak-anak serasa sangat menyenangkan. Selalu ramai, alhamdulillah anakku ada empat orang. Semua pasti punya karakter yang berbeda. Kadang becanda, kadang marahan dan tak menepis terjadinya pertengkaran. Semua kujalani dengan ikhlas. Nikmat mana lagi yang engkau pungkiri. Orang ada yang belum dapat rezeky anak, sementara kita udah. Orang ada yang belum berilmu tapi kita udah. Pada prinsipnya dalam hidup ini adalah syukur nikmat, Jangan selalu menengok keatas tapi tengok juga kebawah.

Liburan kali ini kami lebih banyak dirumah. Sampai hari ini belum ada pergi jalan seperti yang dilakukan banyak orang. Beranda facebookku penuh dengan kegiatan sahabat yang lagi mengisi liburan. Ada yang ke pantai, ke gunung, ada juga yang pergi wisata religius. Sementara aku dan anak-anak sibuk dirumah dengn kegiatan masing-masing .Mereka menggunakan gadget untuk liburannya dengan main game. Tapi walaupun main mereka tetap mau bantu mengerjakan pekerjaan rumah. Mereka kubagi tugas. Ada yang nyuci baju, cuci piring dan ada yang bersih-bersih rumah. Sementara mamanya adalah bagian memasak.

Setelah pekerjaan selesai, aku menuju lemari buku. Lihat buku hasil barteran dengan kawan-kawan dari MG. Ada buku dari bu Dr Siti Ropiah, bu Kesriana, bu Wisri Astuti, bu Edit Kadilla,bu Reni Nurhapsari, pak Sri Yono, pak Suprapto dan banyak lagi yang lainnya.

Sesaat aku teringat dengan buku pak Guru. Sebenarnya dari kemaren-kemaren sudah muncul juga tanda tanya dihati ini. Kenapa buku dari pak Guru belum juga datang ya. Ada rasa bangga dihati karena terpilih sebagai penerima hadiah dari pak Guru, sekaligus penasaran kenapa bukunya belum juga datang. Mau nanya ke pak Guru segan .

Lamunanku tak berlangsung lama. Tiba -tiba hpku berbunyi, panggilan tanda masuk yang tak ada nama. Kuangkat hpnya, Assalamuallaikum suara dari dalam hp, waallaikumsalam jawabku. Apa ini benar dengan ibuk Suryani, no rumah 03 jalan Letnan Boyak? kudengar lagi suara dari seberang sana. Ini dari kantor pos ada paket buat ibuk, wah ,langsung aja terjawab, biar paketnya aku jemput pak. Dengan spontan juga pak posnya memberi jawaban, ok ibuk , trimakasih.

Akhirnya aku siap-siap berangkat ke kantor pos. Dengan mengendarai sepeda motor kugas dengan kecepatan sedang. Setelah sampai dikantor pos menuju ketempat bagian paket. Disinilah aku berbincang dengan petugas kantor pos, ternyata paket ini telah beberapa hari datang dan dia telah mencari alamatku juga, tapi tidak ketemu. Dan waktu dihubungi no telponku waktu itu juga tidak aktif. Memang kadang aku mengofkan hp biar bisa istirahat. Waduh pak pos, dengan menjelaskan alamat rumah yang sedikit masuk gang, akhirnya dia jadi paham, biar nanti kalau ada paket lagi dari pak Guru tak susah mencari alamat rumah hehe. Trimakasih pak Guru, pak Ahmad Saihu paket bukunya sudah datang, insyaallah akan kubaca semoga membawa faedah dan menambah khasanah ilmuku, sukses dan sehat selalu ya pak Guru, barakallah.